Minggu, 21 Oktober 2012

Manusia sebagai Makhluk Budaya



Manusia sebagai Makhluk Budaya
1.     Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya
Dalam sudut pandang etimologi banyak pendapat yang mengemukakan tentang kata manusia, seperti kata manusia itu berasal dari kata manu (sangsekerta), mens (latin) yang berarti berfikir, berakal budi atau mahluk yang berakal budi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia manusia diartikan sebagai mahluk yang berakal budi.Secara umum  manusia adalah suatu mahluk yang meiliki ciri tertentu dan memiliki keintelektualan yang tinggi dan membutuhkan kepada yang lainnya. Yang lainnya di sini entah kepada tuhan atau kepada sesama mahluk.
Sedangkan budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sangsekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam arti terminologi budaya adalah sebuah system yang memiliki koherensi. Menurut E.B. Taylor (1987) kebudayaan meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral hukum, adat istiadat, pembawaan lain yang di peroleh dari anggota masyarakat yang terbentuk dari anggota masyarakat yang terbentuk dari pemahaman suatu bangsa. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Menyadari bahwa budaya atau kebudayaan merupakan istilah yang di terjemahkan berbeda-beda oleh para ahli, secara umum budaya adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Setelah kita mengetahui tentang manusia dan budaya, sekarang kita akan mulai berbicara permasalahan inti,   yakni manusia sebagai mahluk berbudaya.
Jika kita menarik garis lurus antara arti kata manusia dan budaya, maka kita akan mendapatkan dua kata kunci, yakni akal dan budi. hal ini menunjukkan keterkaitan diantara keduanya.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa di pisahkan dalam kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun.Budaya tercipta dari kegiatan sehari – hari.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan hidup.

2.     Etika dan Estestika Berbudaya
Etika manusia dalam berbudaya :
Etika berasal dari bahasa Yuniani, ethos. Ada 3 jenis makna etika menurut Bertens :
1. Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalm mengatur tingkah laku.
2.  Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral ( kode etik)
3.  Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk ( filsafat moral)
Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Manusia beretika, akan menghasilkan budaya yang beretika. Etika berbudaya mengandung tuntutan bahwa budaya yang diciptakan harus mengandung niali-nilai etik yang bersifat universal. Meskipun demikian suatu bidaya yang dihasilkan memenuhi nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini oleh masyarakat.
Estetika manusia dalam berbudaya :
Estetika dapat dikatakan sebagi teori tentang keindahan atau seni, Estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek.
Makna keindahan :
a. secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan
b. secara sempit, yaitu indah dalam lingkup persepsi penglihatan ( bentuk dan warna)
c. secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik sesorang dalam hubungannya dengan segala ssuatu yang diresapinya melalui indera.
Estetika berifat subyektif,sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting adalah menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh orang lain.

3.     Problematika Kebudayaan
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu :
  1. Hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
  2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi.
  3. hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
  4. Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya.
  5. Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru
  6. Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham Etnosentrisme.
  7. Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan.
  8. Perubahan Kebudayaan
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Adalima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu:
  1. Perubahan lingkungan alam
  2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
  3. Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
  4. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
  5. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
9.        Pewarisan kebudayaan
Proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian kebudyaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan
Pewarisan dapat melalui :
- enkulturasi (Pembudayaan) : Proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan system norma, adapt dan peraturan hidup dalam kebudyaan
- Sosialisasi (Proses pemasyarakatan)
Individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakat.
Masalah dalam Pewarisan Kebudayaan :
a. Sesuai/tidaknya budaya warisan dengan dinamika masyarakat saat sekarang.
b. Penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya
c. Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya warisan.

4.     Kebudayaan adalah Produk Manusia atau Manusia sebagai Produk Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia  menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai
1.      Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2.      Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain
3.      Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4.      Pembeda manusia dan binatang
5.      Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam         
          Pergaulan.
 6.     Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan    
         menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain
                Jadi dapat disimpulkan kebudayaan sebagai produk manusia ataupun manusia sebagai produk kebudayaan kedua-duanya benar, tergantung dari sisi mana kita menilai. Dari satu sisi kebudayan merupakan ciptaan manusia yang telah menjadi kebiasaan dan telah menjadi cara / pedoman menjalankan kehidupan kelompok masyarakat yang menganut kebudayaannya masing-masing. Dari sisi yang lainnya jika telah tercipta suatu kebudayaan maka kebudayaanlah yang akan menciptakan manusia-manusia yang berbudaya.

Daftar pustaka :

         

Minggu, 07 Oktober 2012

Etika Memposting, Menulis, dan Berkomunikasi di Internet



Etika Memposting , Menulis  dan Berkomunikasi di Internet
Internet sebagai media interaktif memberikan kita kemudahan yang sangat besar. Internet menyediakan seua informasi yang kita perlukan dan kita juga bisa memberikan, memasukkan, dan menulis informasi di internet yang di kenal dengan istilah posting dengan mudah. Begitu pula dengan berkomunikasi , tidak perlu lagi kita menghabiskan banyak waktu dan uang untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Bahkan dengan internet kita langsung bisa interaksi dengan berbagai orang sekaligus walau kita belum kenal secara visual dan bisa berasal dari mana saja di bumi ini.
Tapi juga internet memiliki banyak kelemahan, dalam interaktif perlu membangun suasana yang nyaman bagi lawan interaktif kita. Salah satu kelemahan internet sebagai media interaktif yaitu:
1. Kita tidak tahu kondisi emosi lawan interaktif,
2. Kita tidak tahu karakter lawan interaktif,
3. Kita bisa dengan tidak sengaja menyinggung perasaan seseorang.
Seringkali kita melihat sekian masyarakat baik pribadi ataupun kelompok tidak mengenal betul penulisan artikel melalui internet. Biasanya masyarakat menggunakan media sebuah sarana untuk meluangkan ekspresinya melalui blog mereka masing-masing. Tetapi terkadang kita tidak sadar bahwa tulisan atau pendapat yang dibuat terkadang membuat sebagian orang tersinggung atau tidak mengerti jelas akan maksud dari tulisan yang anda buat, sehingga sebagian orang yang membaca pun akan malas untuk membacanya karena dianggap tidak penting untuk dibaca.
Oleh karena itu bagi sebagian orang yang akan menulis suatu artikel harus tahu betul akan etika atau tata tertib dalam penulisan sebuah artikel agar bisa dimengerti oleh pembaca.  Sebagai contoh, menulis artikel itu tidak sama seperti kita membaca sebuah novel atau sejenisnya, kita harus memperhatikan dengan benar etika pembuatan artikel di internet agar orang tahu bahwa sangatlah penting membaca tulisan yang kita buat, kita pun tidak bisa sembarang membuat tanpa berpedoman kepada etika antara lain sebagai berikut:
-          Yang paling penting kita tidak memasukkan unsur SARA atau ajakan-ajakan yang mengandung pornografi.
-          Tidak dapat seenaknya menggunakan copy-paste didalam tulisan yang dibuat, karena akan menimbutkan beberapa masalah    yang mungkin akan merugikan kita sebagai penulis ataupun sang penulis yang karyanya kita copy.
-          Harus menggunakan bahasa yang baik dan benar serta menggunakan ejaan yang disempurnakan (EYD)
-          Menggunakan kosa kata yang benar
-          Dilarang menjelek-jelekkan ataupun memfitnah sekelompok orang atau individu
Hal tersebut sangatlah penting untuk dijadikan sebuah pedoman kita khususnya para penulis yang sering memasukkan tulisannya ke internet atau blog masing-masing. Dan dengan demikian tidak akan ada tanda tanya bagi para pembaca tentang penulisan artikel yang dibuat sehingga pembaca dapat lebih nyaman membaca karya anda.
Sedangkan dalam berkomunikasi kita perlu memperhatikan ‘netiket’ atau nettiquette.  Netiket adalah etika dalam berkomunikasi dalam dunia maya, di bawah ini khusus untuk berkomunikasi dalam sebuah forum/milis:
1. Jangan Gunakan Huruf Kapital 
Karena penggunaan karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah atau berteriak. Tentu sangat tidak menyenangkan tatkala Anda dihadapkan dengan lawan bicara yang penuh dengan emosi bukan? Walau begitu, ada kalanya huruf kapital dapat digunakan untuk memberi penegasan maksud. Tapi yang harus dicatat, gunakanlah penegasan maksud ini secukupnya saja, satu-dua kata dan jangan sampai seluruh kalimat/paragraf.
2. Kutip Seperlunya 
Ketika anda ingin memberi tanggapan terhadap postingan seseorang dalam satu forum, maka sebaiknya kutiplah bagian terpentingnya saja yang merupakan inti dari hal yang ingin anda tanggapi dan buang bagian yang tidak perlu. Jangan sekali-kali mengutip seluruh isinya karena itu bisa membebani bandwith server yang bersangkutan dan bisa berakibat kecepatan akses ke forum menjadi terganggu.
3. Perlakuan Terhadap Pesan Pribadi
Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada anda secara pribadi (private message), Anda tidak sepatutnya mengirim/menjawabnya kembali ke dalam forum umum.
4. Hati-hati terhadap informasi/ berita hoax
Tidak semua berita yang beredar di internet itu benar adanya. Seperti halnya spam, hoax juga merupakan musuh besar bagi para kebanyakan netter. Maka, sebelum anda mem-forward pastikanlah terlebih dahulu bahwa informasi yang ingin anda kirim itu adalah benar adanya. Jika tidak, maka anda dapat dianggap sebagai penyebar kebohongan yang akhirnya kepercayaan orang-orang di sekitar anda pun akan hilang.
5. Ketika ‘Harus’ Menyimpang Dari Topik (out of topic/ OOT)
Ketika Anda ingin menyampaikan hal yang diluar topik (OOT) berilah keterangan, supaya subject dari diskusi tidak rancu.
6. Hindari Personal Attack
Ketika anda tengah dalam situasi debat yang sengit, jangan sekali-kali Anda menjadikan kelemahan pribadi lawan sebagai senjata untuk melawan argumentasinya. Sebab, ini hanya akan menunjukkan seberapa dangkal pengetahuan anda. Lawan argumentasi hanya dengan data/fakta saja, sedikit langkah diplomasi mungkin bisa membantu. Tapi ingat, jangan sekali-kali menggunakan kepribadian lawan diskusi sebagai senjata sekalipun ia adalah orang yang Anda benci. Budayakan

Pengantar Ilmu Budaya Dasar



Pengantar Ilmu Budaya Dasar
Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
           Ilmu budaya Dasar adalah Ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Materi Ilmu Budaya Dasar terdiri atas masalah-masalah yang menyangkut dengan budaya dan kebudayaan. Masalah-masalah sosial budaya yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan. Imu Budaya Dasar memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada yang mempelajarinya dan di harapkan akan cepat tanggap dan mampu menghadapi dan menaggulangi masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat.
Ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar ditentukan oleh dua masalah pokok sebagai bahan pertimbangan yaitu:
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya( the Humanities).
- Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Melihat kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan

Ilmu Budaya Dasar sebagai Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat dan Berpendidikan Umum
Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah kehidupan bermasyarakat merupakan usaha yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Setelah mendapatkan mata kuliah ini diharapkan memperlihatkan minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya juga keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab.
 Ilmu budaya dasar merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi dasar dari semua mata kuliah. Dengan memperhatikan ilmu budaya dasar mahasiswa perlu mempelajarinya karena IBD wajib dimasukkan kedalam salah satu mata kuliah dasar umum. IBD bertugas sebagai kontrol semua bidang studi. Sebagai contoh seorang mahasiswa belajar tentang ilmu manajemen industri banyak ilmu yang didapat. Jika tidak mengetahui ilmu dasar, ilmu tersebut dapat digunakan untuk kejahatan, untuk mencegah terjadi penyalahgunaan disinilah IBD berperan untuk mengontrol. IBD mengajarkan ilmu tentang berperilaku bermasyarakat, berlaku baik dalam segala hal, sebagai pembentuk kepribadian. Sehingga alangkah baiknya kuasai terlebih dahulu Ilmu Budaya Dasar sebelum menguasai mata kuliah yang lainnya. Untuk apa menjadi seorang sarjana, menjadi orang yang kaya dan sukses tetapi tidak memiliki dasar dan moral yang baik.

Ilmu Budaya Dasar sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya
                IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.  Walaupun ilmu-ilmu sosial menjadikan masalah –masalah sosial sebagai ruang lingkup studinya masing-masing namun pusat studinya bukan pada usaha untuk memahami hakikat manusia menurut presfektif masing-masing. Perkembangan budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi merupakan akal ,moral,sopan&tata krama.sedangkan daya adalah unsur perbuatan jasmani agar mampu menciptakan merasakan,membuat karya.
Maka, jika dilihat dari tujuan dan fungsi dari pada IBD diatas maka bagi para mahasiswa yang telah mempelajarinya  diharapkan mampu menjadi alternatif sebagai pemecah masalah-masalah yang berkaitan erat dalam kehidupan kita baik itu tentang sosial maupun berkenaan dengan budaya.

Perbedaan Ilmu Budaya Dasar dengan  Ilmu Sosial Dasar
                Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tangkap dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya. Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu tentang budaya melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya. Dapat disimpulkan Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu sosial dasar sama-sama membahas mengenai ilmu dasar tata cara hidup manusia namun berbeda dalam konteks mendetail yaitu masalah sosial dan budaya walaupun dalam menjalani kehidupan kedua-duanya sering disandingkan atau merupakan sesuatu yang memiliki hubungan yang erat.
Daftar Pustaka :